Blog untuk Sarana Belajar Mengajar


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahpada pada hari, Rabu, 16 Juni 2021 telah memasuki pertemuan ke-27 pada pelatihan menulis yang diselengarakan oleh Komunitas Sejuta Guru Ngeblog - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).  Narasumber hebat yang memberi materi kali ini adalah seorang Ibu Nani Kusmiyati, S. Pd, M. M, CTMP. 
Beliau lahir dan besar di Kota Kediri dan tinggal di Citra Indah Jonggol, Bogor. Memiliki satu putra yang sedang kuliah semester 8 di Unindra Pasar Rebo, Jakarta. Putra pertama beliau meninggal 11 tahun lalu ketika duduk di kelas 2 SMA karena kecelakaan motor dan suami meninggal bulan Januari lalu. Saat ini beliau bekerja di Lemhannas dengan jabatan Kasubbag Kerma Multilateral Luar Negeri.Beliau juga sebagai guru bahasa Inggris di TNI. Hobi : travelling dengan biaya dinas dan saat ini menyukai menulis dan menjadi peserta pelatihan menulis gelombang 8.

Tema yang disampaikan pada pertemuan ini adalah "Blog adalah Sarana Mengajar dan Balajar". Narasumber memaparkan pengalamannya dalam menggunakan blog sebagai sarana mengajar dan belajar di tempat beliau bekerja. 

Kita harus yakin dan setuju bahwa blog merupakan sarana mengajar dan belajar.  dan mungkin sudah pernah di bahas oleh para narasumber-narasumber sebelumnya. Materi didapatkan berdasarkan pengalaman narasumber pribadi ketika mengikuti group menulis atau pelatihan. 

Dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru di instansi mana saja sama, yang membedakan adalah siswanya. Jika guru TK atau SD pasti siswanya adalah anak-anak, demikian jika guru SMP dan SMA pasti siswanya para remaja. Sebagai pengajar personel militer dan PNS di lingkungan TNI, khususnya TNI AL siswanya mayoritas sudah menikah dan usianya tidak muda lagi. Namun mereka masih semangat untuk belajar dengan berbagai tujuan. Ada yang belajar karena persiapan sekolah atau misi di luar negeri atau ada yang ingin mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kursus bahasa Inggris menjadi salah satu syarat untuk mengikuti pendidikan tersebut. Atau bahkan ada yang ingin menjadi guru bagi putra putrinya di rumah sehingga dapat membantu mereka dalam memecahkan persoalan bahasa Inggris.

Jika melihat kondisi demikian para siswa memiliki kecenderungan yang heterogen dalam usia, background pendidikan, pangkat dan jabatan. Dalam hal kemampuan bahasa Inggris pun berbeda-beda. Untuk mencari calon siswa dengan kemampuan homogen di lingkungan TNI cukup susah karena mereka yang minat belajar bahasa Inggris yang diijinkan instansinya, tidak banyak. Adakalanya mereka yang mengikuti kursus bahasa karena kewajiban.

Namun sebagai guru harus menciptakan suasana yang dapat diterima siswa-siswanya. Dapat diterima bukan berarti memuaskan siswa-siswa dengan pelajaran yang diberikan karena keterbatasan-keterbatasan sebagai guru dan pekerja di kantor.

Mengikuti pelatihan menulis dan masuk komunitas penulis adalah salah satu cara untuk membuka hati dan wawasan tentang dunia menulis. Blog adalah salah satu tempat untuk menuangkan hasil tulisan dan memiliki banyak manfaat bagi guru dan bagi penulis pemula. 

Pada masa pandemi seperti sekarang ini, menjadikan blog sebagai sarana mengajar dan tentunya menjadi sarana belajar bagi siswa secara daring atau online. Selain memberikan materi di blog seorang guru dapat memberi tugas mulai membuat blog. Beberapa siswa mungkin akan menemui kendala dalam hal teknologi. Orang tua lebih suka yang praktis-praktis dan masih belum terbiasa dengan membuat blog. Jika mereka harus mengetik untuk menyelesaikan homework mereka, cukup disimpan di PC atau Laptop mereka dan mengirimkan tugas melalui WhatsApp.

Sebagai seorang guru harus bisa menerima dan memahami karena kelas heterogen dalam usia, kebanyakan dari siswa yang muda-muda sudah piawai dalam hal teknologi namun tidak bagi mereka yang belum terbiasa menulis di blog. Youtube dapat dijadikan sumber belajar para siswa yang belum bisa atau belum terbiasa membuat dan menulis di blog.. 

Model pembelajaran teman sejawat yang merupakan metode belajar mengajar dengan bantuan peserta didik yang kompeten membantu peserta didik yang lain dapat diterapkan. Misalnya jika ada siswa yang sudah berhasil membuat blog, maka siswa tersebut diminta untuk mengajari teman-temannya yang belum bisa. Dan pada akhirnya mereka bisa membuat blog dengan berbagai desain. Bahkan bisa jadi lebih bagus dari blog milik gurunya.

Blog juga dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk menyimpan bahan ajar yang dapat di share ke group whatsapp. Tugas-tugas siswa yang harus dikerjakan dapat di posting di blog dan share link blog ke group whatsapp. Teman-teman mereka dapat memberi komentar tentang isi dari blog mereka. Di hari berikutnya apa yang mereka kerjakan kemudian diskusikan di kelas atau di whatsapp. 

Sebagai guru kita tidak boleh terjebak dengan homework-homework yang diberikan. Guru harus membaca cepat dan menggaris bawahi kalimat atau kata juga grammar yang kurang tepat. Kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan tugas dikumpulkan dan dibahas secara umum di kelas atau melalui whatsapp..

Penggunaan blog sebagai media belajar sangat bermanfaat. Pada awalnya menulis di blog karena terpaksa selanjutnya akan menjadi terbiasa. Kemampuan menulis dalam bahasa Inggris mereka meningkat. Sedangkan kemampuan speaking mereka juga bertambah karena mereka diminta untuk merekam suara mereka  dan di share di group (jika daring). Jika belajar dengan tatap muka, mereka mereka dapat diminta untuk bicara di depan kelas. Bagi level Dasar, mereka boleh membawa drafnya dan dibaca di depan kelas.

Sebagai penulis, blog merupakan sarana belajar agar dapat menghasilkan buku. Narasumber sudah menyelesaikan 30 buku Antologi dengan project yang berbeda, diantara project Nubala, Omera, dan para blogger dibawah om Jay. “Februari Bermakna (Aksara berkisah dalam Lomba Blog Jadi Buku),” adalah judul buku solo narasumber dan saat ini sedang menyelesaikan buku ke-2 dengan project Jejak Warna dengan judul buku, “Jejak Warna Penyatu Rasa.” Buku Solo pertama bercerita tentang pengalaman pertama mengenal blog hingga menyukai blog, kejadian-kejadian yang memerlukan ketegaran dan cerita ringan keseharian.

Menulis di blog juga merupakan sarana menyebarkan hal-hal yang bersifat edukasi. Kita bisa menceritakan pengalaman hidup yang juga merupakan edukasi yang dapat dibaca orang lain. 

Penulis harus memiliki memotivasi agar konsisten dalam menulis. Caranya dengan membuat target menulis setiap hari, bergabung dengan teman atau komunitas menulis, dan membuat target penerbitan buku. Untuk membuat target menulis setiap hari perlu adanya motivasi dari dalam diri sendiri. Sebagai contoh om Jay guru blogger kita. Dimaanapun beliau berada beliau selalu menulis, walau kondisi sakit, sehat, lampu mati dan banjir beliau masih menulis. Yang terpenting memiliki Hp dan ada pulsanya. Dan masih banyak guru-guru atau para penulis senior di group kita ini melakukan seperti Om Jay.

WCS (Writer Class School).adalah salah satu tempat untuk belajar menulis. Pematerinya dari anak-anak muda yang berbakat dalam bidang literasi. Jika tidak mengumpulkan tugas bisa mendapat surat peringatan pertama. Surat peringatan itu maksimal 3 kali. Jika sudah 3 kali akan dikeluarkan dari group. Pelajaran yang selalu ingat saat mengikuti belajar menulis bersama para narasumber senior dan junior adalah alasan mengapa kita harus menulis, karena 
  1. kita tidak tidak hidup selamanya
  2. meningkatkan level pribadi
  3. memotivasi menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain
  4. mendapatkan penghasilan dengan menulis.
Cara melahirkan karya yaitu dengan menulis di blog atau di media sosial lainnya, mengikuti project menulis buku antologi dan menerbitkan buku dengan tulisan sendiri.

Berikut adalah kutipan untuk memotivasi diri sebagai penulis yang didapat dari pemateri WCS, Kak Muhtar Ardansah Munthe dan dari salah satu quotes J.K. Rowling.
  1. Tulislah apa yang kamu pikirkan, lakukan dengan hati tenang. Lakukan saja, maka banyak cara yang akan kamu temukan untuk menyelesaikannya.
  2. Rutinitas akan membuat hal sulit menjadi biasa. (Kak Mukhtar)
  3. Mulailah menulis hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. J.K. Rowling
Jadi media apapun perlu dicoba untuk meningkatkan kemampuan diri kita sebagai guru dan penulis.  Memintarkan generasi muda adalah kewajiban kita semua. Blog adalah salah satu sarana mengajar dan belajar bagi guru, murid dan penulis. 

Seorang blogger harus  mampu bertahan dari kemalasan untuk menghasilkan konten yang bermanfaat dan artikel yang berkualitas. 



Wassalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh


Rabu, 16 Juni 2021

Resume ke-27

Tema:   Blog adalah Sarana Mengajar dan Balajar

Narasumber : Nani Kusmiyati, S. Pd, M. M, CTMP

Gelombang : 18 



 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kiat Menulis Cerita Fiksi

Teknik Jitu Memasarkan Buku

Tips Mengembangkan Tulisan Non Fiksi