4 Strategi Pemasaran Buku

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahpada hari ini, Rabu, 26 Mei 2021 telah memasuki pertemuan ke-18 pada pelatihan menulis yang diselengarakan oleh Komunitas Sejuta Guru Ngeblog - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).  Narasumber hebat yang memberi materi kali ini adalah seorang Bapak Akbar Zainudin. Beliau adalah seorang trainer dan motivator nasional, pendiri PT EMJEWE Training and Coaching serta perusahaan penerbitan MJWBook. Beliau juga seorang penulis buku Man Jadda Wajada yanga sudah memasuki cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, 15 buku telah beliau tulis dari tahun 2010 sampai sekarang. Buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. 

Tema yang disampaikan oleh beliau pada pelatihan kali ini adalah Teknik Promosi Buku

Materi teknik promosi buku yang narasumber berikan yaitu tentang Strategi Pemasaran Buku, yang diambil dari buku UKTUB karya Bapak Akbar Zainudin selaku narasumber. UKTUB berisi Panduan Menulis buku dalam 180 hari mulai dari A sampai Z. Disarankan bagi yang ingin menjadi seorang penulis untuk memiliki buku ini, karena di dalamnya terdapat 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.


"Pemasaran yang cerdas dimulai dengan segmentasi yang cerdas"

Strategi pemasaran buku menjadi sangat penting bagi penulis apabila penulis hendak menerbitkan buku.  Dengan memiliki strategi pemasaran buku yang baik maka akan membantu seorang penulis untuk memperkenalkan buku yang akan diterbitkan ke masyarakat atau konsumen. Strategi pemasaran dapat dilakukan sebelum menulis untuk menentukan target audiens atau pembaca.. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. 

Strategi pemasaran, termasuk memasarkan buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi).

1. Strategi Produk

Strategi ini sebenarnya menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.

2. Strategi Harga

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

3. Strategi Distribusi

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 

Ø  Melalui MLM (Multilevel Marketing)

Ø  Melalui Penjualan Langsung

Ø Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll)

4. Strategi Promosi

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan antara lain:

A. Launching buku

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa  pula penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Jika di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

B. Bedah Buku

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Dimanapun dengan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, harus tetap diselenggarakan secara terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. Dan yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

C. Seminar atau workshop 

Tema seminar atau workshop disesuaikan dengan tema buku kita. Jika bukunya tentang motivasi dan menulis. Maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Boleh dilakukan gratis untuk pertama melakukan seminar atau workshop. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

D. Membangun komunitas 

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

E. Membangun jaringan reseller 

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

F. Jualan di marketplace 

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan. 

G. Memanfaatkan media sosial (Medsos) 

Medsos dapat dijadikan untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Tetapi tidak disarankan menulis status yang memiliki kesan berjualan setiap hari. Perbanyak sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Mempengaruhi orang bertujuan agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki seorang penulis yang akan membantu proses penjualan buku. 

A. Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking) akan sangat membantu penulis  pada saat ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, sehingga akan menjadi menarik bagi calon pembaca.

B. Kemampuan copywriting

Membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan adalah salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 

C. Pemanfaatan teknologi informasi

Keterampilan memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Jika seorang penulis menguasi 4 strategi yang telah dipaparkan di atas maka, dapat mengantarkan kita menjadi seorang marketing handal minimal untuk diri sendiri dan  akan mendatangkan keuntungan finansial yang luar biasa. 


"Kita bisa kalau kita yakin bahwa kita bisa. Kita mampu kalau kita yakin bahwa kita mampu

"Berani saja mulai menulis. Keberanian memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi percayalah hanya orang-orang berani yang akan sukses" 

"Menulis itu tentang keterampilan. Semakin rajin dilatih, semakin hebat tulisan kita. Berhenti ikut banyak seminar dan pelatihan kalau tidak pernah latihan. Buat apa?"

"Buat target, bikin rencana, jalankan, dan evaluasi. Buat rencana baru lagi, targetkan, evaluasi lagi. Begitu seterusnya. Gagal? Coba lagi. Gagal lagi? Coba lagi, lagi dan lagi. Sampai kapan? Sampai berhasil"


Wassalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh


Rabu, 26 Mei 2021

Resume ke-18

Tema:  Teknik Promosi Buku 

Narasumber : Akbar Zainudin

Gelombang : 18



Komentar

  1. Semakin hari tulisan Bu Hermi semakin oke loh, Bu. Salut aku dibuatnya.

    BalasHapus
  2. Resume yang menarik ibu.
    Semoga segera menjadi buku

    BalasHapus
  3. Mantap resumenya bu. Semakin hari semakin tangkas👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kiat Menulis Cerita Fiksi

Teknik Jitu Memasarkan Buku

Tips Mengembangkan Tulisan Non Fiksi