Mengubah Karya Ilmiah Menjadi Sebuah Buku

Senin, 12 April 2021 adalah hari keempatku mengikuti pelatihan belajar menulis yang diselengarakan oleh Komunitas Sejuta Guru Ngeblog - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Narasumber hebat yang memberi materi kali ini adalah seorang ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Beliau adalah peserta pelatihan belajar menulis gelombang 8 tetapi sudah banyak sekali buku yang telah ditulis. Prestasi yang beliau raih pasti berkat semangat dan kegigihan untuk menulis dan terus menulis.

Berdasarkan pengalaman ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd bahwa beliau telah mengubah karya ilmiah berupa tesis menjadi sebuah buku. Bapak dan ibu pernah membuat minimal satu karya ilmiah, minimal skripsi karena sudah menyelesaiakan pendidikan S1 dan salah satu prasyarat kelulusan sarjana adalah membuat karya ilmiah berupa skripsi.

Namun, ketika ujian skripsi telah dilakukan, palu kelulusan sudah diketuk, skripsi telah terjilid rapi, dia hanya menjadi pajangan di perpustakaan kampus. Mungkin beberapa mahasiswa tingkat akhir masih tertarik untuk membacanya, sekedar mencari referensi untuk tema yang sama. Namun, pembaca setia skripsi masih terbatas untuk kalangan mahasiswa saja. Informasi yang dihimpun di dalamnya belum dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Meskipun sekarang tersedia skripsi online, tetapi tidak semua dapat mengakses internet dengan mudah. Kendala jaringan menjadi masalah utama. Jika sudah demikian, harus dicarikan alternatif solusi agar jendela ilmu ini dapat dinikmati tidak hanya satu dua kalangan, tetapi banyak kalangan, yaitu dengan cara mengubah karya ilmiah menjadi buku.

Karya ilmiah versi buku oleh "Noralia Purwa Yunita, M.Pd"


Apa manfaat karya ilmiah VERSI BUKU?? 

1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

2. Buku dapat diperjualbelikan,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit

4. Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri

5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU


Berikut adalah cara mengubah karya ilmiah menjadi versi buku 

1. Kita ubah judul

Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. 

Sebagai contoh 

JUDUL TESIS "Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA" 

Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU "kiat menulis modul berbasis riset"

Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.

Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya.

Contoh lain : 

Ini adalah judul PTK Bu Mimin dari Yogyakarta "Pengaruh Penggunaan Metode I pada Pembentukan Matematika materi KPK dan FPB kelas .... SD .....

Dari judul tersebut tentunya bapak ibu paham, fokus penelitian disini adalah METODE I pada pembelajaran Matematika SD.

Nah dari objek penelitian itu dapat diubah menjadi judul buku "Asyik Belajar Matematika dengan Metode I" 

Jadi judul buku hanya fokus pada objek penelitian saja, dan gunakan judul yang lebih luwes ketika dibaca. Tidak perlu terlalu kaku


2. Ubah Daftar Isi 

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa 

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah, definisi operasional, rumusan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian

Berisi rumus-rumus statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup

Berisi kesimpulan dan saran.

Daftar isi pada karya ilmiah harus diubah total. Cara mengubah daftar isi dengan menggunakan pedoman pedoman 2W+1H sebagai berikut

Bab 1 ( why/mengapa )

Jelaskan mengenai pentingnya, alasan penggunaan media,metode, strategi, atau model yang menjadi fokus.penelitian. dapat ditambahkan pula masalah- masalah mengapa harus menggunakan media, metode, strategi atau model tersebut. Jelaskan pula manfaat dari yang menjadi objek penelitian

HAPUS RUMUSAN MASALAH, DEFINISI OPERASIONAL DAN TUJUAN PENELITIAN pada BAB I 

Bab 2( what/apa ) 

Di bab 2 Merupakan penjabaran teori-teori dari landasan teori yang ada di bab 2 karya ilmiah. 

Sebagai contoh, biasanya di bab 2 VERSI KARYA ILMIAH, ada penjelasan tentang media, jenis media, manfaat media, penjelasan media tertentu, karakteristik suatu media tertentu, hasil belajar, dll. Nah, teori-teori ini dapat dijadikan beberapa bab dalam sebuah KARYA ILMIAH VERSI BUKU. 

Misal : bab 2 hanya menjelaskan apa itu media. Isinya tentang pengertian, jenis, manfaat dan karakteristik suatu.medua tertentu, bab 3 menjelaskan belajar dan pembelajaran. Isinya tentang hasil belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dll, bab 3 apa itu pembelajaran matematika. Isinya menjelaskan tentang belajar matematika, kesulitan dalam belajar matematika, paradigma belajar matematika, dll. Jika masih ada teori yang perlu dijelaskan DARI BAB 2 VERSI KARYA ILMIAH, dapat dilanjutkan di BAb 5,6, dan seterusnya

Bab 3 (how/bagaiman)

Selanjutnya adalah ( How ). Ini dapat dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa teori.Isinya menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, dan bagaimana penerapannya. HILANGKAN SEMUA rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah


3. Ubah sedikit ISI karya ilmiah

A. Dalam mengubah karya ilmiah  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya  berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan  judul implementasi Media  stereofoam  pembelajaran  Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah  tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis),  Pembelajaran (materi tentang  belajar mengajar),  Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).

B.Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah

C. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat


Mengubah BAB 4 VERSI KARYA ILMIAH MENJADI BUKU. Caranya bagaimana?

Kembali lagi, ikuti HANYA PEDOMAN HOW. 

Jadi cukup ambil isi di bab 4 itu tentang bagaimana pembuatan yang menjadi objek penelitian, ceritakan bagaimana ketika diaplikasikan dalam sebuah pembelajaran, kira2 menemui kendala apa, masalah apa, kelebihan apa, dan bagaimana hasilnya ketika yang menjadi fokus penelitian itu diterapkan di pembelajaran (dilihat dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran, respon siswa dan sebagainya).

Bapak ibu dapat menyematkan sedikit hasil penelitian bapak ibu ketika menjelaskan tentang bagaimana hasil penerapannya.

Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

Nah, biasanya pengubahan karya ilmiah versi buku ini membuat kesalahpahaman seorang penulis. Ada yang memahami bahwa KTI menjadi buku ya tinggal copy paste isi di KTI kita,lalu ganti judul, hapus yang tidak perlu, selesai deh. Untuk isi masih sama persis, bahkan daftar pustaka itu adalah kesalahan nantinya bapak ibu akan terkena self plagiarisme.


Caranya bagaimana agar tidak terkena self plagiarisme 

1. Dapat menggunakan teknik parafrasa. Bagaimana caranya memparafrase?

Kita dapat mengikuti panduan dari  OWL Purdue, yaitu :

a.. Bacalah kembali teks asli sampai Anda  benar-benar memahami isi dari teks tersebut

b. Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks tadi dalam sebuah kertas.

c. Buatlah daftar beberapa kata penting dari naskah asli. Ini akan membantu Anda untuk mengingatkan kembali isi dari kalimat pada naskah asli tersebut. 

d. Kembangkan kata-kata penting tadi menjadi sebuah kalimat utuh dengan gaya bahasa Anda sendiri. Pilih diksi yang mudah dipahami oleh pembaca.

e. Bandingkan tulisan parafrase Anda tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut.

f. Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus, terminologi, atau frase yang Anda pinjam dari naskah asli, dan yang Anda ambil sama pesis dengan naskah asli.

g. tuliskan sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan Anda sehingga ini mempermudah Anda untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi, bila Anda bermaksud mengambil parafrase tersebut

Contoh 1:

Kalimat asli         : Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heilig.

Hasil parafrase            : Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (krisnawati, 2000, hlm 55).

Contoh 2:

Kalimat asli         : Komputer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang belum pernah bisa mereka kunjungi sebelumnya, termasuk ke permukaan planet lain.

Parafrase            : Melalui komputer, orang dapat pergi ke tempat yang belum pernah mereka kenal. (Krisnawati, 2000, hlm 57).

Jadi dengan mengotak atik susunan kalimat, mencari padanan kata (sinonimnya), mengambil inti sari dari kalimat itu dan membahasakannya dengan kalimat kita sendiri adalah cara parafrase

2. Tambah rujukan baru ke dalam karya ilmiah versi buku kita. Jadi akan ada informasi terbaru yang kita sematkan dalam karya ilmiah versi buku tersebut. rujukan tidak harus jurnal, boleh e book, buku cetak, media cetak, blog namun blog resmi, dll

3. Pilah isi dari karya ilmiah asli yang benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan dalam karya ilmiah versi buku

4: Dengan demikian, meskipun beberapa daftar pustaka ada yang sama, namun isi karya ilmiah versi buku kita akan berbeda karena kita sudah memparafrase kan isinya. Selain itu, dengan adanya tambahan rujukan baru, akan semakin memperkaya daftar pustaka karya ilmiah versi buku

5. Laporan Karya Ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing.

6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

7. Jika ada rujukan baru, maka rujukan yang diambil boleh menggunakan blog,  namun situs blognya haruslah situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya.  Jangan gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll

8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit masing-masing

Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh banyak kalangan masyarakat. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah kita juga akan memiliki ISBN ( International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik.  Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.


Senin, 12 April 2021

Resume 4

Tema: Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber : Noralia Purwa Yunita, M.Pd

Gelombang : 18



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kiat Menulis Cerita Fiksi

Teknik Jitu Memasarkan Buku

Tips Mengembangkan Tulisan Non Fiksi