5 Cara Menerbitkan Buku Secara Gratis

Rabu, 21 April 2021 adalah hari kedelapanku mengikuti pelatihan belajar menulis yang diselengarakan oleh Komunitas Sejuta Guru Ngeblog - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Narasumber hebat yang memberi materi kali ini adalah seorang Thamrin Dahlan, SKM, M.Si. Beliau adalah alumni Pasca Sarjana UI, purnawirawan Polri terakhir bertugas sebagai DIrektur Pasca Rehabilitasi BNN, dan sekarang sebagai dosen dan penulis serta pendiri penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Sebanyak 37 judul buku telah terbit. Prestasi yang beliau raih pasti berkat semangat dan kegigihan untuk menulis dan terus menulis. 

Tema pada pelatihan hari ini adalah Buku Mahkota Penulis, Buku Mutiara Penulis. Tanpa kita sadar bahwa  setiap orang sebenarnya sudah  pasti memiliki buku. Buku dalam artian tercantum nama seseorang  di  sampul /cover depan buku, misalnya rapot, karya tulis di tingkat pendidikan SMP, SMA/SMK walaupun terkadang berupa kerja  kelompok namun makalah itu dijilid jadilah buku. Sedangkan di tingkat perguruan tinggi, kualitas buku seorang sarjana itu  memiliki harkat terhormat, yang dinamai  skripsi, tesis dan disertasi diterbitkan setelah melalui proses panjang penelitian, pembimbingan dan kemudian di uji hadapan Sidang Majelis Kehormatan Para Guru Besar Universitas. Buku-buku tersebut tersimpan dipepustakaan sekolah atau perpustakaan perguruan tinggi yang dapat dibaca oleh orang lain hanya saja buku-buku tersebut belum ber ISBN.

Ada beberapa kiat menulis dan menerbitkan buku selain buku-buku yang sudah kita miliki semasa kita duduk di bangku sekolah atau di bangku perguruan tinggi, antara lain:

1. Sekali duduk jadi

Jangan pernah meninggalkan tulisan, sudah bisa dipastikan tulisan itu tidak akan pernah tuntas.  Duduklah, paksakan diri tulisan wajib selesai tak peduli salah ketik (ada proses edit).  Nanti saja bicara kualitas bersebab indikator bagus tidaknya tulisan sangat subjektif dan variatif. Cara ini bisa digunakan untuk menulis jenis artikel sebanyak tujuh paragraf atau puisi. Asalkan suasana hati sedang mood dan terkait dengan situasi kekinian yang terjadi menyangkut ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya hankam (ipoleksosbudhankam)  dalam atau luar negeri.

2. Taati  kaedah 5 W 1  H

Enam unsur dasar penulisan di bawah ini yang harus terpenuhi dalam menulis

What (apa), dalam satu tulisan kita harus menentukan peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian? 

Who (siapa), tulisan bertujuan untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang yang tulis. 

When (kapan), kapan kejadian dari peristiwa yang akan diceritakan dalam bentuk tulisan kepada pembaca.

Where (di mana), di mana kejadian/ peristiwa yang akan diceritakan 

Why (mengapa), alasan mengapa kita ingin menceritakan peristiwa supaya kita bisa menyampaikan pesan kepada pembaca

3. Sertakan bukti liputan  original 

Tampilkan pula foto selfie bersama teman/keluarga misalnya anda sedang wisata di Borobudur, Menara Eiffel atau Ibadah Umroh Masjidil Haram. Bisa juga memposting laporan setelah mengikuti satu event webinar.  Reportase kehidupan masyarakat adalah sumber inspirasi  tak pernah habis yang senantiasa menghampiri diri apabila jeli melihat fenomena lingkungan.  Jadilah sebuah tulisan bergenre humaniora yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca.

4. Syiarkan ke media sosial

Tulisan anda yang dibaca apalagi  diberi komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka anda sudah berhasil menjadi penulis non buku harian. Jangan ragu share ke Faecbook, whats app, dan media lainnya sehingga anda dikenal sampai satu saat menjadi terkenal.

5. Terbitkan buku

Tulisan yang sudah kita buat bisa kita kumpulkan dan bermuara menjadi sebuah buku. Menerbitkan buku bukan suatu hal yang sulit lagi. Banyak penerbit yang siap untuk menerbitkan buku kita baik itu penerbit mayor atau penerbit indie. Jika ingin menerbitkan buku secara gratis, Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) komitmen membantu para penulis menerbitkan Buku Perdana ber ISBN tanpa biaya. Prosedur sangat sederhana dalam waktu 14 hari buku Terbit. Syaratnya mudah pertama penulis telah memiliki naskah buku,  kedua penulis aktif posting tulisan di website YPTD terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul 40 artikeal maka akan buku akan diterbitkan. YPTD juga memiliki program menerbitkan buku ontologi berupa kumpulan tulisan yang di posting dalam 1 bulan. YPTD tidak menyediakan editor naskah,  Namun dengan ketentuan ukuran buku A 5, Huruf TNR font 12 serta spasi 1.5 kemudian margin 1,5,1,1,1 inshaAllah tampilan buku sudah baik.  Upayakan tulisan per paragrat tidak lebih dari 5 kalimat.  Enak dibaca. Membaca dan terus membaca tulisan sendiri adalah editor yang terbaik, sebab ROH tulisan itu ada sama Penulis.  Janagan sampai kehilang Roh, oleh karena itu tulis sendiri  edit sendiri sehingga sampai timbul rasa puas. Jadi tanpa mengeluarkan biaya kita bisa menerbitkan buku.  

Buku adalah Mahkota Seorang Penulis.  Laiknya seorang Raja , beliau diakui sebagai penguasa karena mengenakan Mahkota di dikepalanya. Mahkota itulah bentuk pengakuan resmi dari rakayatnya.  Analog dengan Seorang penulis tanpa memiliki buku maka belum bisa dikatakan sebagai seorang seorang penulis sejati.



Rabu, 21 April 2021

Resume 8

Tema: Buku Mahkota Penulis, Buku Mutiara Penulis

Narasumber : Thamrin Dahlan, SKM, M.Si

Gelombang : 18



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Kiat Menulis Cerita Fiksi

Teknik Jitu Memasarkan Buku

Tips Mengembangkan Tulisan Non Fiksi